SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang Gelar Rapat Kerja dan Workshop Pendidikan di Cisarua

SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang Gelar Rapat Kerja dan Workshop Pendidikan di Cisarua

Sinergi Menuju Tahun Ajaran Baru yang Lebih Bermakna

Oleh : Zaky Anshari, SE., MM (Wakasek Bid. Kurikulum dan Pengembangan SDM)

Cisarua, Bogor — Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi tahun ajaran baru 2025/2026, SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang menyelenggarakan Rapat Kerja Pendidikan dan Workshop selama tiga hari berturut-turut, mulai Rabu hingga Jumat, 9–11 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma DPR RI, Cisarua, Kabupaten Bogor, dan diikuti oleh 37 guru serta 9 tenaga kependidikan.

Acara ini tidak hanya menjadi momen strategis untuk merumuskan arah kebijakan dan program sekolah ke depan, tetapi juga menjadi ajang peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai sesi workshop tematik. Dengan tema besar “Meningkatkan Etos Kerja dan Penguatan Tata Kelola Menuju SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang yang Unggul, Inovatif dan Islami”. kegiatan ini mencerminkan komitmen SMA Muhammadiyah 25 untuk terus bergerak maju sebagai institusi pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Workshop yang menjadi inti dari kegiatan ini menghadirkan empat narasumber nasional yang ahli di bidangnya. Hari pertama dimulai dengan pemaparan dari Dr. Ahmad Suryadi Nomi, M.Pd., yang membawakan materi bertajuk “Peningkatan Kualitas Kinerja Guru dan Tenaga Kependidikan.” Dalam paparannya, Dr. Ahmad menekankan pentingnya budaya kerja produktif, reflektif, dan kolaboratif di lingkungan sekolah.

“Guru tidak cukup hanya mengajar, tetapi harus menjadi fasilitator perubahan dan inovasi di sekolah. Hal ini dimulai dari kesadaran profesional dan pengelolaan kinerja yang terukur,” ujar Dr. Suryadi di hadapan peserta.

Materi kedua disampaikan oleh tim dari Kemdikdasmen yang mengangkat tema “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.” Melalui pendekatan partisipatif, tim ini mengajak para pendidik memahami karakter dan kebiasaan positif yang perlu dibentuk sejak dini pada peserta didik. Materi ini dinilai sangat relevan dalam membentuk kultur sekolah yang sehat dan berdaya saing tinggi.

Sebagai penutup rangkaian di hari pertama, materi ketiga dilanjutkan dengan pembahasan isu krusial dalam dunia pendidikan: bullying. Dihadapan peserta, Drs. Erzial, M.Pd., menyampaikan materi bertema “Pengenalan Bullying di Sekolah.” Ia menekankan bahwa bullying bukan hanya terjadi secara fisik, tetapi juga dalam bentuk verbal dan digital. Dengan pendekatan preventif dan restoratif, guru diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan ramah anak.

Workshop ditutup dengan materi dari Prof. Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd., MM., seorang pakar pendidikan nasional yang membawakan topik “Merancang Desain Instruksional dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam.” Materi ini menjadi puncak dari keseluruhan rangkaian, memberikan panduan konkret bagi guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman bermakna, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

Tak hanya mendengarkan paparan narasumber, para peserta juga aktif terlibat dalam sesi diskusi dan rapat pleno yang membahas evaluasi program kerja tahun sebelumnya dan perumusan rencana kerja tahun ajaran 2025/2026. Setiap bidang kurikulum, kesiswaan, humas, ismuba, sarpras, dan pengembangan SDM diberikan ruang untuk mempresentasikan hasil analisisnya serta menyusun inovasi-inovasi baru yang akan diimplementasikan di tahun mendatang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Zaky Anshari, SE., MM., menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menyatukan visi dan strategi seluruh warga sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh guru dan tenaga kependidikan memiliki pemahaman yang sama terhadap arah kebijakan sekolah, sehingga pelaksanaan program bisa lebih efektif dan berdampak nyata bagi siswa,” ujarnya.

Selain sesi akademik, panitia juga menyisipkan berbagai kegiatan rekreatif seperti senam pagi bersama, games kolaboratif, dan kegiatan malam keakraban. Kegiatan ini dirancang untuk mempererat hubungan antar warga sekolah dan membangun atmosfer kerja yang lebih harmonis.

Gelak tawa dan semangat kebersamaan sangat terasa saat para guru dan tenaga kependidikan mengikuti permainan-permainan seru yang membutuhkan kerja sama dan strategi. “Ini bukan sekadar refreshing, tetapi juga melatih komunikasi dan kepercayaan antar rekan kerja,” tutur Ibu Isni, salah satu guru Matematika yang turut berjibaku aktif dalam rangkaian permainan.

Kegiatan Rapat Kerja dan Workshop ini menjadi bukti konkret bahwa SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang tidak pernah berhenti bergerak dan belajar. Dengan semangat kolaborasi, peningkatan kompetensi, dan inovasi, sekolah ini tengah menapaki jalur menuju sekolah rujukan di kawasan Tangerang Selatan, bahkan di tingkat nasional.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 25, ibu Hj. Zesmita Umar, SH, dalam penutupan acara menyampaikan harapannya agar hasil dari kegiatan ini dapat diimplementasikan secara nyata di tahun ajaran baru.

“Kami ingin pendidikan di SMA Muhammadiyah 25 tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan berakhlak mulia. Semua itu dimulai dari para pendidiknya,” tegasnya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, para peserta kembali ke sekolah dengan semangat baru, gagasan segar, dan tekad yang kuat untuk menghadirkan pendidikan yang lebih bermakna dan memberdayakan. Tahun ajaran 2025/2026 pun siap disambut dengan langkah pasti dan sinergi yang lebih kokoh.

Kerjasama

Kerjasama dengan perusahaan, lembaga, instansi, dll.