Ramadhan Bulan Berhemat
Oleh : Zaky Anshari
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wadinil haq, liyudzhirahu ‘aladdini kullihi, wakafa billahi syahiida. Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Allahumma shalli ‘ala muhammad, wa’ala alihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du.
Selamat datang di bulan penuh keberkahan, bulan Ramadhan. Marilah kita bersyukur atas nikmat Allah yang telah memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali bersama dalam ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang sangat dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia, di mana orang menjalankan ibadah puasa, yang menuntut mereka untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa, mulai dari fajar hingga terbenam matahari.
Ramadhan, bagaimanapun, tidak hanya merupakan bulan ibadah, tetapi juga merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk merenung, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan sosial mereka. Selama bulan Ramadhan, berbagai amalan seperti sedekah, berbuat baik, dan mempererat silaturahmi menjadi lebih sering dilakukan. Inilah yang membuat Ramadhan tidak hanya sebagai bulan ibadah tetapi juga bulan penuh berkah yang berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk ekonomi, keluarga, dan sosial.
Saudaraku yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia dengan banyak berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT. Namun, ada satu hal yang harus kita ingat saat bulan penuh berkah ini, yaitu "hemat."
Menghayati esensi Ramadhan sebagai bulan pengendalian diri
Ramadhan bukan hanya waktu untuk beribadah dan memperbaiki diri sendiri; Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk menjadi lebih cerdas dalam mengelola keuangan Anda dan mengendalikan apa yang Anda makan. Umat Muslim belajar menahan nafsu mereka, termasuk makan dan minum, selama bulan suci ini, yang membantu mereka menghemat lebih banyak uang. Karena waktu berpuasa dari fajar hingga maghrib hanya memberikan dua waktu makan utama, yaitu sahur dan berbuka, jumlah makanan yang dikonsumsi lebih sedikit, sehingga mengurangi kemungkinan makan berlebihan yang sering terjadi di luar bulan puasa.
Selain itu, bulan Ramadhan mendorong orang untuk menjadi lebih cerdas dalam memilih apa yang mereka makan saat berbuka puasa. Banyak orang cenderung membeli makanan yang lebih sederhana dan kaya nutrisi serta menghindari pemborosan dengan tidak membeli terlalu banyak makanan untuk berbuka. Dengan cara ini, umat Muslim tidak hanya akan mendapatkan keberkahan spiritual, tetapi juga akan memperoleh keuntungan finansial dari kebiasaan berhemat selama bulan Ramadhan.
Ramadhan juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan orang lain melalui zakat dan sedekah. Meskipun ini memerlukan pengeluaran, hal itu malah menghasilkan pengelolaan keuangan yang lebih baik dengan memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting dan membagikannya kepada mereka yang kurang beruntung. Kebiasaan ini dapat menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sekaligus mengajarkan orang untuk tidak terlalu mementingkan diri mereka sendiri dalam hal konsumsi.
Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengelola uang dan pengeluaran dengan bijak. Saat ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan prinsip hemat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam makan, membayar zakat, maupun beribadah.
Alasan mengapa Ramadhan disebut bulan berhemat
Allah SWT dalam Al-Qur'an berfirman:
“Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam urusan makanan. Ramadhan adalah kesempatan untuk kita menahan diri dan berhemat, baik dalam konsumsi makanan saat sahur maupun berbuka. Di bulan ini, kita diajarkan untuk tidak boros, tetapi cukup dengan apa yang kita perlukan.
Banyak orang yang mungkin terjebak dalam budaya konsumtif, membeli makanan atau barang yang tidak diperlukan hanya karena ingin memenuhi nafsu. Padahal, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mendidik diri kita agar lebih bersyukur dan lebih bijak dalam menggunakan segala nikmat yang telah Allah berikan.
- Puasa dan Mengurangi Konsumsi Makanan Berlebihan
Waktu berpuasa membantu orang menghindari makan terlalu banyak pada siang dan malam. Ketika Muslim menjalankan ibadah puasa, mereka diwajibkan untuk menahan diri dari konsumsi makanan dan minuman sejak fajar hingga matahari terbenam, yang berarti mereka tidak dapat makan sepanjang hari. Selama bulan Ramadhan, banyak orang memperhatikan porsi dan frekuensi makan mereka.
Banyak orang mulai menyadari pentingnya makan dengan lebih sehat dan seimbang saat berbuka puasa, meskipun mereka cenderung makan dengan nafsu setelah seharian berpuasa. Sebagai contoh, mereka cenderung menghindari makanan berat atau berkalori tinggi dan lebih memilih makanan yang lebih bergizi. Jika dilanjutkan setelah Ramadhan, kebiasaan ini dapat membantu seseorang menghindari makan terlalu banyak di luar bulan puasa, yang berdampak negatif pada kesehatan dan pengeluaran.
Sahur juga mengajarkan pentingnya makan dengan benar. Dengan memilih sahur yang sehat dan mengenyangkan, orang Muslim tidak hanya dapat menjalankan puasa dengan lancar tetapi juga dapat mempertahankan tingkat energi yang stabil sepanjang hari tanpa bergantung pada makan terlalu banyak. Ini adalah langkah penting untuk mengurangi pemborosan makanan dan uang yang sering terjadi karena makan sembarangan.
- Menghindari pemborosan dan konsumtif yang berlebihan
Data terbaru menunjukkan bahwa banyak orang di Indonesia mengeluarkan lebih banyak uang untuk makanan dan belanja selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini didukung oleh berikut:
- Pengeluaran Meningkat Selama Ramadhan: Sebuah survei yang melibatkan 236 responden mengungkapkan bahwa 56,78% responden mengaku pengeluaran mereka lebih besar saat Ramadhan dibandingkan hari biasa. Peningkatan ini disebabkan oleh pengeluaran tambahan seperti makan atau jajan, belanja pakaian, belanja hantaran atau hampers, hingga membeli akses konten hiburan. (https://ekonomi.bisnis.com/read/20230410/9/1645227/survei-567-persen-masyarakat-ri-ngaku-pengeluaran-lebih-besar-saat-ramadan)
- Alokasi Pengeluaran: Menurut laporan spesial "Welcoming 2023 Ramadan and Eid" oleh Jakpat yang melibatkan 1.034 responden Muslim, pengeluaran selama Ramadhan dan Idulfitri dialokasikan untuk:
- Zakat, infaq, dan sedekah: 88%
- Buka puasa: 80%
- Berbelanja makanan: 79%
- Belanja untuk Ramadhan dan Idulfitri: 69%
- Kebutuhan lainnya: 53%
- Belanja Pakaian dan Aksesori: Dalam daftar belanja selama Ramadhan dan Idulfitri, 88% responden memilih untuk membeli baju baru, diikuti oleh perlengkapan salat (66%), alas kaki (60%), dan aksesori fashion (55%).
- Rencana Pengeluaran: Survei oleh InMobi menunjukkan bahwa sekitar 60% responden berencana membelanjakan setidaknya Rp 3 juta untuk kebutuhan Ramadhan tahun 2023, naik dari 56% pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan tren belanja yang lebih tinggi selama bulan suci. (https://www.marketeers.com/survei-masyarakat-akan-habiskan-rp-3-juta-untuk-belanja-ramadan)
- Mengalokasikan dana untuk sedekah dan kebaikan lainnya
Ramadan adalah bulan penuh berkah di mana setiap amal baik, termasuk sedekah, akan dilipatgandakan pahalanya. Beberapa dalil sebagai pendukung untuk menguatkan kita semua untuk berlomba-lomba dalam kebaikan di bulan Ramadhan diantaranya ialah:
a. Pahala Sedekah yang Berlipat Ganda
Rasulullah bersabda:
"Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan."
(HR. Tirmidzi, no. 663, dinilai hasan sahih oleh Al-Albani)
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
b. Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Rasulullah bersabda:
"Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun."
(HR. Tirmidzi, no. 807, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Rasulullah adalah Orang yang Paling Dermawan di Bulan Ramadhan
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata:
"Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya."
(HR. Bukhari, no. 6)
c. Melatih keterampilan keuangan yang baik
Ramadhan bisa menjadi waktu yang tepat untuk menjadi lebih baik dalam mengelola uang Anda. Berikut adalah beberapa alasan dan cara menggunakannya:
- Belajar Menahan Diri dalam Pengeluaran Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri dalam hal apa yang kita makan dan berapa banyak yang kita beli. Kita dapat menerapkan prinsip hidup yang sederhana dan hemat dengan mengontrol keinginan kita untuk membelanjakan uang yang tidak perlu.
- Membuat Anggaran Khusus Ramadhan: Catat kebutuhan penting seperti makanan berbuka dan sahur, sedekah, dan kebutuhan ibadah. Dengan membuat daftar barang yang akan Anda beli, Anda dapat menghindari berbelanja secara impulsif.
- Beri Prioritas pada Sedekah dan Investasi Jangka Panjang: Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berbagi dengan sesama. Ini akan membawa manfaat spiritual dan ekonomi dalam jangka panjang. Gunakan uang untuk investasi atau menabung daripada menghabiskannya untuk hal-hal konsumtif.
d. Allah mencintai orang-orang yang berhemat dan berbuat baik
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, dan menahan amarahnya serta memaafkan orang lain, Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Ali 'Imran: 134)
Melalui ayat ini, kita diajarkan untuk tetap berhemat, namun tidak melupakan kewajiban untuk berbagi dengan sesama. Berhemat bukan berarti menahan diri untuk berbuat baik, tetapi justru menjadi kesempatan kita untuk lebih peduli terhadap sesama.
Bulan Ramadhan juga mengajarkan kita untuk lebih sabar dan lebih teratur dalam menjalani rutinitas hidup. Ketika kita lebih disiplin dan teratur, kita bisa lebih mengontrol pengeluaran dan memanfaatkan waktu serta uang dengan lebih efisien. Ramadhan adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun material.
Setidaknya ada tiga acara sederhana menjadikan Ramadhan sebagai Bulan Berhemat, diantaranya ialah mengatur anggaran dan belanja sesuai kebutuhan, memprioritaskan sedekah dari pada membelanjakan terlalu banyak, dan memanfaatkan Ramadhan sebagai kesempatan untuk menabung dan mengelola keuangan dengan bijak.
Saudaraku, mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk lebih berhemat, lebih bersyukur, dan lebih peduli kepada sesama. Kita berhemat dalam konsumsi, namun tidak menahan hati kita untuk berbagi dengan yang membutuhkan. Kita berhemat dalam pengeluaran, namun tidak melupakan untuk bersedekah dan memberikan yang terbaik bagi orang lain.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjalankan ajaran-Nya dengan sebaik-baiknya di bulan yang penuh berkah ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pamulang, 4 Maret 2025